SOLOK - Ketua TP-PKK Kabupaten Solok, Sumatera Barat diwakili oleh Ketua Pokja 4 Ny. Rima Solly Syahrial beserta jajaran me-launching Pos Gizi Kasih Ibu, bertempat di Kantor Jorong Koto Gadang Nagari Talang Kecamatan Gunung Talang, Kamis, 25 November 2021.
Tampak hadir Camat Gunung Talang yang diwakili oleh Sekretaris Camat Darlisno, Kepala Dinas Kesehatan drMaryeti Marwazi, Mars, Walinagari Talang Zulpadri, Ketua TP-PKK Kecamatan yang diwakili Ny.Arieka Desfira, dan Ketua TP-PKK Nagari Talang Ny.Nora Triana Zulpadri beserta jajaran.
Dalam arahannya Ny.Rima Solly Syahrial mengatakan bahwa Kabupaten Solok telah ditetapkan sebagai salah satu kabupaten lokus stunting pada tahun 2019 dari 160 kabupaten/ kota di Indonesia.
“Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 angka stunting Balita di Kabupaten Solok adalah sebesar 39, 6%, yang artinya diantara 100 balita, terdapat balita stunting sebanyak 4 orang, ” ucapnya.
Ditambahkannya, Stunting merupakan salah satu indikator status gizi pada balita berdasarkan Tinggi Badan Menurut Umur dimana balita tersebut secara fisik tampak lebih pendek dibandingkan dengan balita seusianya. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka panjang atau bersifat kronis, yang disebabkan oleh kurangnya asupan makanan yang bergizi, karena penyakit infeksi dan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh faktor kesehatan lingkungan.
Sementara itu Darlisno dalam sambutannya merasa sangat bangga dengan adanya kegiatan launching pos gizi, dan akan mendukung penuh program Pos Gizi Kasih Ibu tersebut. Dengan adanya pos gizi, diharapkannya dapat meningkatkan gizi anak-anak terutama di Talang.
Baca juga:
Wawako Solok Buka Bimtek Simbangda
|
“Pos Gizi Kasih Ibu ini merupakan pelopor pos gizi di Kecamatan Gunung Talang yang diharapkan nantinya dapat diikuti oleh nagari lainnya” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, dr Maryeti Marwazi mengatakan penerapan pos gizi yang dilaksanakan selama 10 hari berperan terhadap penambahan berat badan balita. Pos gizi ini sangat ditentukan oleh dukungan dan motivasi dari semua pihak.
“Tertumpang harapan kami kepada perangkat kecamatan dan nagari dan tak kalah penting adalah para ibu-ibu kader, agar dapat saling bekerjasama dalam memenuhi gizi anak, ” harapnya. (Amel)